Sigli – Sekretaris Daerah Pidie, H. Idhami, S.Sos., M.Si., menutup Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Kabupaten Pidie XXXVI Tahun 2023, bertempat di Gedung Pidie Convention Center (PCC) Sigli, Rabu (12/07/2023).
Tampil sebagai juara umum pada MTQ yang berlangsung sejak 06 sampai 12 Juli 2023 dan diikuti oleh 23 kecamatan tersebut yaitu Kecamatan Kembang Tanjong.
Berikut 10 besar Kafilah terbaik, Kembang Tanjong dengan nilai 53, disusul Kota Sigli dengan nilai 32, Simpang Tiga dengan nilai 31, Indrajaya dengan nilai 27, Mutiara Timur dengan nilai 24, Batee dengan nilai 23, Glumpang Baro dengan nilai 20, Pidie dengan nilai 19, Mutiara dengan nilai 17 dan Delima dengan nilai 14.
Sekda Pidie, mewakili Pj Bupati dalam amanatnya menyampaikan, pelaksanaan musabaqah ini merupakan sebuah wahana dalam rangka memacu pengembangan tilawah, hafalan serta pendalaman isi Al-Qur’an. Oleh karena itu, upaya yang dilakukan ini tidak boleh berhenti sampai disini.
“Tidak hanya bagi para peserta, seluruh masyarakat selaku umat islam haruslah selalu membaca, mendalami isi dan mengamalkan ajaran Al-Qur’an itu dalam kehidupan sehari- hari, jangan hanya tumbuh dan layu untuk semusim”, ujarnya,
MTQ merupakan wahana untuk menumbuhkan semangat membaca dan mempelajari Al-Qur’an. Sehingga Al-Qur’an benar- benar dijadikan pedoman hidup dalam menghadapi derasnya pengaruh globalisasi, terutama bagi anak-anak dan generasi muda, karena generasi muda merupakan generasi penerus perjuangan bangsa.
“Orang tua harus mampu memberikan pendidikan yang baik kepada anak- anak, terutama pendidikan budi pekerti dan akhlak serta pendidikan agama, sehingga mereka tumbuh dan berkembang sebagai generasi yang tangguh dan teguh imannya”, pinta Sekda.
Untuk mewujudkan harapan tersebut, berbagai upaya terus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Pidie, melalui berbagai kegiatan yang ditempuh untuk mendorong seluruh masyarakat agar senantiasa mencintai Al-Qur’an dengan membaca serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kita semua tahu, bahwa Al-Qur’an merupakan sumber segala ilmu, isi kandungan Al-Qur’an merupakan jawaban dari segala permasalahan yang dihadapi ummat”, ungkapnya.
Saya ucapkan selamat kepada anak-anak kami yang telah berhasil meraih peringkat juara dalam MTQ ini, semoga prestasi ini bisa terus dikembangkan di masa mendatang.
Bagi anak-anak kami yang belum berhasil menunjukkan prestasinya dalam penyelenggaraan MTQ ini, agar terus berlatih dan memacu diri untuk berprestasi di kesempatan-kesempatan yang akan datang, Sekda menyemangati.
Ia juga berpesan kepada para peserta, baik kepada yang menang maupun yang belum, bahwa semangat bermusabaqah untuk meraih penghargaan, tidak selayaknya sampai menggeser niat ikhlas untuk meningkatkan syiar Al-Qur’an, dan membudayakannya dalam kehidupan umat islam.
“Semoga pelaksanaan MTQ tahun ini dapat memberikan motivasi kepada kita dalam meningkatkan kualitas umat, sehingga akan menjadikan diri kita serta anak- anak kita sebagai penerus bangsa yang berkarakter dan berakhlak mulia. Dan semoga dapat terus membangun negeri dengan landasan iman dan taqwa”, demikian harapan Sekda Pidie.
Sementara itu, Ketua Panpel, drh. H. Fazli, M.Si., menyampaikan klarifikasi tentang isu yang berkembang, seolah-olah pelaksanaan MTQ terkesan “dipaksakan”.
“Pelaksanaan MTQ ini rencananya pada Agustus, berhubung adanya surat dari LPTQ Aceh yang ditujukan kepada seluruh Kabupaten/Kota, tentang jadwal pendaftaran peserta MTQ tingkat Provinsi Aceh di Simeuleu, sejak 15 juli sampai 15 Agustus 2023, jadi terpaksa pelaksanaan MTQ tingkat Kabupaten Pidie dipercepat”, sebutnya.
Dikatakannya, dipilih Kota Sigli sebagai tempat penyelenggaraan untuk menyesuaikan persiapan yang mendesak dan biaya.
“Dengan terdesaknya waktu persiapan pendaftaran MTQ tingkat Provinsi Aceh, serta dengan anggaran dari APBK Rp1 milyar untuk pelaksanaan MTQ tingkat Kabupaten Pidie, kita pun mencari alternatif, yaitu Kota Sigli, karena disini tersedia fasilitas dan waktu bisa disesuaikan, sehingga kegiatan ini bisa terlaksana”, ungkap H. Fazli.
Sebutnya lagi, dibandingkan pelaksanaan di luar Kota Sigli, biayanya lebih irit, karena berbagai fasilitas tersedia. Seperti pelaksanaan sebelumnya di luar Kota Sigli, butuh anggaran hampir Rp3 milyar, sementara saat ini kita hanya punya Rp1 milyar dan waktunya kepepet.
“Untuk keikutsertaan pada MTQ tingkat Provinsi Aceh, tersedia anggaran Rp1,5 milyar dari APBK, dimana Rp400 juta untuk seleksi dan pemusatan peserta. Rp1,1 milyar lagi merupakan biaya keseluruhan untuk keikut sertaan Kabupaten Pidie”, demikian penjelasan Ketua Panpel yang juga Kadis DSI Pidie. (AA)
