Home / Daerah / Peristiwa

Jumat, 25 April 2025 - 21:05 WIB

Kanwil Ditjenim Aceh Usulkan Evaluasi Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2016

Farid Ismullah

Foto : Pengungsi Imigran Etnis Rohingya berada diatas Mobil Satpol PP di gedung Palang Merah Indonesia (PMI) Meulaboh untuk Dipindahkan Kekantor Bupati Aceh Barat,Selasa(26/3/2024). Farid Ismullah/Noa.co.id/Foto

Foto : Pengungsi Imigran Etnis Rohingya berada diatas Mobil Satpol PP di gedung Palang Merah Indonesia (PMI) Meulaboh untuk Dipindahkan Kekantor Bupati Aceh Barat,Selasa(26/3/2024). Farid Ismullah/Noa.co.id/Foto

Banda Aceh – Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Aceh, Novianto Sulastono menyebutkan hingga saat ini sebanyak 508 imigran etnis Rohingya ditampung di berbagai tempat di Provinsi Aceh, Jumat.

Lokasi penampungan imigran etnis Rohingya tersebar di sejumlah tempat di antaranya di Kabupaten Pidie, Kabupaten Aceh Timur, dan Kota Lhokseumawe.

“Jumlah imigran etnis Rohingya yang kini masih ditampung di Aceh sebanyak 508 orang. Mereka saat ini berada di tigalokasi penampungan di Kabupaten Pidie, serta di Kabupaten Aceh Timur dan Kota Lhokseumawe, masing-masing satu lokasi,” kata Novianto Sulastono, 25 April 2025.

Baca Juga :  MUI Terima Kunjungan Aliansi Organisasi Rohingya Dunia

Novianto Sulastono menambahkan, lokasi penampungan imigran etnis Rohingya tersebut yakni di gedung eks Kantor Imigrasi Lhokseumawe dengan jumlah sebanyak 94 orang. Kemudian, di Lapangan Seuneubok Rawang, Kabupaten Aceh Timur, sebanyak 309 orang.

Serta sebanyak 48 orang ditampung di Desa Kulee, Kabupaten Pidie, dan sebanyak 57 orang ditampung di Desa Mina Raya, Kecamatan Padang Tiji, Kabupaten Pidie, kata Novianto Sulastono.

Baca Juga :  Anggota Komisi III DPR-RI mengapresiasi Kemenkumham Aceh dalam menangani pengungsi Rohingya

Berbagai permasalahan imigran etnis Rohingya di penampungan, kata dia, di antaranya pelecehan sesama imigran. Imigran melarikan diri dan dicurigai kabur ke Malaysia dengan menggunakan jaringan calo.

Selain itu, permasalahan imigran etnis Rohingya ini terjadi penolakan diwarnai unjuk rasa warga terhadap kehadiran mereka. Serta penolakan terhadap rencana penambahan imigran etnis Rohingya yang baru tiba tempat penampung darurat.

“Kemudian, masalah kecemburuan sosial masyarakat Aceh terhadap imigran etnis Rohingya. Serta belum ada alokasi anggaran untuk penanganan imigran etnis Rohingya,” kata Novianto Sulastono.

Baca Juga :  Tingkatkan Wawasan Kader, PDPM Aceh Barat Gelar Perkaderan Idepolitor

Novianto Sulastono juga menyampaikan beberapa solusi permasalahan imigran Rohingya tersebut. Di antaranya alokasi anggaran khusus bagi kantor imigrasi yang wilayah kerjanya berpotensi menjadi titik masuk imigran etnis Rohingya.

“Kami juga merekomendasikan agar UNHCR, lembaga PBB menangani pengungsi luar negeri, menempatkan imigran etnis Rohingya tersebut ke negara ketiga. Serta usulan evaluasi Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2016 tentang penanganan pengungsi dari luar negeri,” Tutup Novianto Sulastono.

Editor: Amiruddin. MK

Share :

Baca Juga

Daerah

Muhammad Faisal Jabat Ketua Perwakilan LASKAR Sabang

Internasional

Hilang di perairan Aceh saat menuju Oman, Basarnas cari ABK asing

Advetorial

Museum Tsunami Gelar Seminar Kajian Kebencanaan, Ini Pesan Almuniza

Daerah

Reza Kurniawan : Lapangan Alun-Alun, Tidak ada tanggung jawab dari Pemda Aceh Singkil

Daerah

Pj Gubernur Safrizal Resmikan Gedung Baru Dinas Perkim Aceh, Minta ASN Kerja Lebih Baik

Daerah

Pangdam IM Terima Audiensi Wamenkominfo Bahas Sinergi untuk PON XXI Aceh-Sumut 2024

Daerah

WNA asal Maladewa Diamankan Petugas Imigrasi Sabang

Aceh Barat

PB PUPR Plus Aceh Barat Buktikan Kemampuannya di Kejurprov