NOA | BIREUEN – Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs. Alhudri MM, mengajak semua pemangku kepentingan di Aceh baik di tingkat kabupaten/kota, provinsi hingga pusat dapat bersinergi dalam menyukseskan program sekolah penggerak di Aceh.
Program sekolah penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik, mencakup kompetensi literasi dan numerasi, serta berkarakter pancasila yang dimulai dari membentuk SDM guru yang unggul.
“Maka hari ini kita semua berada di Bireuen bersama pemangku kepentingan dalam rangka menyukseskan program sekolah penggerak dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan di Aceh.”
Hal itu disampaikan Alhudri saat memberikan sambutan pada Pembukaan Forum Pemangku Kepentingan Program Sekolah Penggerak (PSP) Angkatan 1 yang dilaksanakan di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Bireuen, Sabtu (20/11/2021).
Alhudri menuturkan, dalam menyukseskan program sekolah penggerak tentunya setiap pemangku kepentingan di masing-masing satuan pendidikan memiliki rencana, strategi dan komitmen dalam meningkatkan kualitas pendidikan di daerah masing-masing.
Akan tetapi, tanpa adanya sinergisitas dari masing-masing pihak maka akan sulit mewujudkam visi dari sekolah penggerak tersebut.
Oleh karena itu kata Alhudri, semua pemangku kepentingan perlu berkomitmen untuk bergotong royong menciptakan inovasi-inovasi pembelajaran yang relevan dan berdampak baik pada peningkatan kualitas peserta didik.
“Karena maju mundurnya pendidikan tidak tidak lepas dari kontribusi semua pihak, mulai dari pemangku kepentingan tingkat daerah, provinsi hingga di pusat,” katanya.
Sementara itu, Kepala Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (P4TK IPA) Bandung, Enang Ahmadi, S.Pd.,M.Pd yang turut hadir dalam pembukaan kegiatan tersebut mentamsilkan program ini seperti ikan yang berada di air bergerak dan air yang diam.
Kalau ikan diibaratkan sebagai siswanya dan air sebagai pendidik, maka ikan yang berada di air yang diam akan membuat ikan tersebut tidak sehat karena tidak banyak bergerak sehingga menimbulkan banyak penyakit.
Akan tetapi apabila ikan tersebut berada di air yang bergerak maka ikan tersebut akan kuat dan sehat.
“Seperti itu juga anak-anak. Oleh karena itu konsep ini diharapkan melahirkan anak-anak yang sehat dan kuat melalui guru penggerak model Bapak/Ibu semuanya dalam program sekolah penggerak,” katanya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala BP PAUD dan Dikmas Provinsi Aceh, As’ari, S.Pd.,M.Pd, Kepala LPMP Aceh, Dr. Muslahuddin, M.Pd, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Ir. Jakfar, MM dan Kepala Dinas Pendidikan Bireuen, Muhammad Al muttaqin, S.Pd.,M.Pd. []